Pagi ini saya terbangun akibat suara bising. Bukan, bukan
suara kamu yang berbisik ditelingaku, bukan pula langkah kakimu yang selalu
mondar-mandir di kepala saya. Melainkan suara buku-buku saya yang minta
dibelikan rak!
Bukannya lekas mencuci muka, saya langsung menuju rak buku
saya yang sudah penuh. Kumpulan buku-buku hantu berseri yang tipis-tipis seraya
berteriak, menjerit. Suaranya cempreng dan sesak karena terhimpit oleh
buku-buku yang lebih tebal. Hantu-hantu didalamnya sulit keluar mencari mangsa
dan itu sungguh menguntungkan saya.
Komik-komik serial cantik tampak tak elok lagi wajahnya
menahan beban dari buku-buku yang lebih besar diatasnya. Balon-balon percakapan
berisi keluhan keluar kemudian menghampiri dan meletus didepan mataku.
Buku-buku tebal mulai memberontak karena ruang geraknya
terbatasi. Mereka mulai susah bernapas. Buku-buku tua nampak terbatuk-batuk,
juga karena kurangnya udara.
![]() |
Foto sebagian dari rak buku yang sudah penuh :( |
Mereka semua menatapku. Menatap dengan sinis. Tiba-tiba
semuanya bersuara, memberontak.
Belikan kami rak! Belikan kami rak! Belikan kami rak!
Semuanya keluar dari rak, menjatuhkan diri mereka ke lantai
sehingga menimbulkan suara gaduh.
Saya tersentak, kaget. Ternyata saya bermimpi. Saya
mencari-cari ponsel saya di bawah bantal. Setelahnya saya memeriksa rak buku
saya. Terlihat banyak buku-buku saling menindih. Sepertinya saya harus
benar-benar menabung untuk membelikan buku-buku saya rak. Kalau tidak, mereka
akan menyerbu saya.
Ceritanya menarik.. :D
ReplyDeleteSaya juga ngadepin masalah yg sama. Emang susah sih klu punya buku banyak tapi gak punya rak yang gede. Frekuensi pertambahan buku gak sebanding dengan frekuensi uang yg ditabung buat beli rak -_- *senasib
hehe. toss!
Delete