![]() |
Gambar diambil dari pinterest.com |
“Din, kok pesan kopi lagi sih?” Tanya Rima sewot.
“Loh kenapa?” aku balik bertanya mengembalikan cangkir
kopiku ke meja kemudian mengusap perutku yang sudah sembilan bulan.
“Nggak boleh ibu hamil minum kopi, nanti bayinya tompelan!”
“Rima, kamu konvensional sekali,” protesku.
Berbicara dengan Rima lebih menyeramkan dibanding ibu mertua.
Pikirannya lebih usang. Segala macam pamali dipercayainya. Aku menggeliat,
mengangkat tinggi tanganku.
“Dina, jangan kayak gitu dong, nanti bayi kamu tercekik tali
pusarmu,” pekiknya sambil memukul kecil tanganku yang masih menggantung.
“Rima, anakku nanti nggak akan panggil kamu tante,” ucapku
sedikit galak.
“Kenapa?”
“Dia panggil kamu nenek,” kataku sambil menenggak habis
kopiku.
Diikutsertakan dalam #FF100kata
Ehmmmm akhirnya datar ._. Twistnya gak greget Dhan >.<
ReplyDeleteIyaaa Dwi, lagi dak ada ide memang tema yang ini. Huhu :(
Delete