Wednesday, 20 November 2013

Genosida Imaji


Gambar diambil dari pinterest.com


“Ran, kamu harus lihat ini,” kata Evi terus menyeretku menuju kantin kampus.

Belum sampai di kantin, aku terhenti. Dari jauh aku sudah mengetahui yang akan diperlihatkan Evi. Rino, duduk bersama dengan seseorang yang berlabelkan mantannya. Dua tahun sudah aku bersamanya ternyata tidak mengubah penyakitnya itu. Aku dikuasai amarah. Aku mendengus keras. Pikiranku mulai liar. 

Aku melihat Rino dan beberapa laki-laki ditawan, tangannya diikat. Aku sebagai pemimpin pasukan yang semuanya perempuan, menjerat mereka. Kami memenggal kepalanya, memotong penisnya, menggorengnya, menguliti tubuhnya yang tidak berotot sama sekali. 

“Aww, ” jeritku. Evi mencubit pipiku.
“Kenapa bengong?”
“Ternyata Rino tak sembuh dari gaynya,” gumamku.


Diikutsertakan dalam #FF100Kata

1 comment: