![]() |
Gambar diambil dari sini |
Hatiku tidak selapang panggung, terlalu sempit untuk mengadakan
pertunjukan drama dengan pemeran sebanyak tiga orang. Itu hanya akan membuat
nafasku menjadi sesak.
“Aku nggak bisa jemput yah, lagi nggak enak badan,” katanya
ditelepon.
“Iyah, nggak apa-apa. Aku bisa pulang sendiri.”
Sore itu, entah mengapa kaki dan pikiran membawaku ke kafe
tempat biasa kamu mengajakku menikmati matahari berpulang. Mungkin aku
hanya merasa lelah. Ah iya, sampai mataku pun salah melihat. Aku melihat lelaki
yang tadi menelponku dengan wanita lain, duduk di tempat kesukaan kami. Dadaku
sesak, aku tidak salah.
Aku menghampirinya, “Kamu cocok jadi pemain sinetron, casting sana!” kataku kemudian pergi.
Diikutsertakan dalam #FF100kata
waw. mantep bener ceritanya. meski cuma 100 kata. nice
ReplyDeletemampir ke blog ku juga ya
hehe, makasih yah :)
ReplyDelete