Saya baru saja kumpul hore, kumpul dengan
tetangga-tetangga. Kami semua kebetulan ada di kampung dalam waktu bersamaan.
Saya lupa kapan terakhir kali kami kumpul seperti ini, yang jelasnya setelah
kami semua beranjak semakin besar, beranggapan perempuan dewasa lebih baik
berdiam diri di rumah melakukan pekerjaan rumah atau membaca buku ketimbang
bermain-main, bercerita tidak penting, dan memilih untuk hijrah ke kota orang
untuk menuntut ilmu. Dulu sewaktu masih sekolah di kampung, kami (yang
seumuran) akan berangkat ke sekolah berjalan kaki bersama, kalau sore hari
menyempatkan diri untuk sekadar bercerita mengenai apa yang terjadi hari itu
atau paling sering adalah menceritakan orang lain, hal yang lumrah.
Setelah pulang berlibur ke kampung, kami sudah
jarang bertemu, padahal rumah berseblahan. Tidak ada pagar, cuma bunga-bunga kepunyaan
ibu kami yang membatasi. Setelah pergi ke kota, kami mungkin mengikuti alur
kehidupan orang kota yang walaupun bertetangga jarang saling sapa, akibatnya
kurang mengenal.
Saya merasa resah kalau-kalau itu benar-benar
terjadi diantara kami. Sampai tiba hari itu, saya tahu bahwa ternyata tetangga
saya itu juga mempunyai keresahan yang sama. Kami ternyata saling merindukan
kehangatan bertetangga yang dulu. Kamipun sepakan untuk keluar makan malam di
warung langganan.
Tidak ada yang berubah diantara kami, langsung
akrab dan bercerita lepas seperti dulu, tidak seperti orang yang lama tidak
bertemu kemudian tidak ada topik pembicaraan. Malam itu semuanya tertawa lepas,
saya pun. Saya merasa sedikit lega tertawa seperti itu, rindu disini seperti
beban. Rindu bercengkrama, dan ketika terwujud, segalanya menjadi ringan. Bahwa
ternyata, perempuan dewasa itu perlu gila-gilaan dan kembali seperti anak kecil
guna melepas penat.
Saya tidak pernah merasa sudah dewasa, tetapi
umur dan pemikiran dengan sendirinya membawa kita untuk tidak melakukan apa
yang diperbuat orang yang umurnya berada di bawah kita.
Inilah juga yang seharusnya tidak pernah berubah dalam adab bertetangga, walau sesibuk apapun, walau sejarang apapun kita bertemu, jika ada kesempatan manfaatkanlah itu. Bercengkrama seperti ini sampai tertawa lepas membuat kita (merasa) muda dan kecil kembali.
Karena (merasa) sekarang ini sudah jarang terjadi, maka kami berfoto untuk mengabadikannya ^^
Ya, suatu saat pasti merindukan tuh masa-masa ngumpul apalagi jika semuanya sudah pada sibuk masing-masing hihihi
ReplyDeleteIyah Titis, terlebih sama tetangga-tetangga yang udah deket banget :)
ReplyDelete