Saling mengolok-olok, tanda saling rindu yang tak ingin ketahuan.
Terkadang memang sebagai manusia yang tak terlahir sempurnah, ada saja satu titik kelemahannya. Yaa, walaupun itu tak tampak sebagai suatu kelemahan yang amat sangat mencolok, dan bisa saja orang-orang berpikir itu bukan suatu kelemahan.
Atau mungkin, setiap orang memiliki cara masing-masing untuk mengungkapkan kerinduannya. Tapi yang kupikir, hampir semua orang melakukannya.
Yaa, terutama perempuan. Mungkin lebih sering menggunakan cara ini. Tapi ini tak menutup kemugkinan para lelaki pun. Saling ingin mengungkapkan rindu, namun malu, cara lain pun ditempuh.
Terkadang mereka saling menghina, mengolok-olok satu sama lain, mencaci-maki, namun tak ada satupun yang keberatan akan hal itu. Mereka malah tertawa, bahkan tersenyum geli dan malu-malu.
Seperti,
“Heii, pangeran kodok, apa kabarmu ?”
“Dasar marmut, apa urusanmu ?”
Kenapa ?
Karena sudah terpatri dibenak mereka masing-masing bahwa itu salah satu ungkapan rindu, bahwa julukan itu tanda sayang. KODOK, MARMUT atau apalah telah menjadi hewan yang lucu karenanya. Bahkan dengan cacian-cacian itulah semakin dekatlah kita. Rindupun terobati.
Hahaha, sungguh cara mendekatkan diri dan menghapus kerinduan yang paling simple. Karena dia akan terus mengenang panggilan konyol yang kau berikan untuknya. Yaa, setidaknya daripada sapaan-sapaan seperti “Si Manis” , “Cantik ku” , atau sebagainya lah yang seperti itu.
Huu, kedengarannya terlalu berlebihan dan dibuat-buat-menurutku-. Hahaha.
Ahh, lagi-lagi itu hanya alibiku. Hanya saja tak pernah ada orang yang memanggilku seperti sedemikian rupa. Hahaha.
Tapi sungguh, aku lebih suka orang-orang memanggilku dengan sapaan diluar kebiasaan, memanggilku dengan sapaan-sapaan konyol yang lain daripada yang lain. Terkadang orang memberikan kita julukan yang berbau olok-olokan, dan memanggil kita dengan itu. Tapi terkadang itulah kenyataan. Kenyataan memang selalu menyakitkan, namun dilain sisi sangat menyenangkan. Inilah salah satunya. Dan kembali kita malah akan senang dengan itu, karena sudah tersugesti bahwa itu panggilan sayang.
Fakta lain, kekurangan kita bisa dijadikan kelebihan. Kelebihannya adalah salah satu cara mendekatkan diri dengan orang lain dan sedikit mengobati rindu. Mari berpikir positif. Hahahaha.
No comments:
Post a Comment