Aku selalu memperhatikan seorang gadis di
taman yang selalu mengisi kameraku. Dia selalu menghabiskan sorenya,
duduk sambil membaca novel tepat 33 menit disetiap harinya. Wajahnya
selalu tampak sendu. Tiba-tiba aku tergelak untuk memberikannya surat
mini dan bertekad membuatnya tersenyum.
Aku melihat banyak warnah merah jambu di Februari, tapi tidak dipipimu. Maukah tersenyum sedikit untukku?
-Rendra
Setelah saat itu kami selalu menghabiskan
waktu bersama di taman, kini dia sudah tampak ceria. Besok aku bertekad
untuk menjadikannya valentineku tepat ditanggal 14 tepat pula 33 hari
semenjak aku memperhatikannya.
“Warnah merah jambunya sudah ada di pipimu. Boleh aku abadikan?”
“Setahuku mana bisa terlihat jelas di kamera,” katanya sambil tersenyum.
“Bukan di kamera Dinda, tapi di memori dan hatiku.”
No comments:
Post a Comment