Saturday, 8 October 2011

Jendela itu, masih tentang kamu

Jendela yah ?

Jendela itu, tempat tergalau sepanjang saya mengenal cinta dan kamu, haha. Kenapa ? yaa ketika pertama saya melihatmu, ya disudut jendela ruang kelas itu loh. Kala itu saya sedang malas-malasnya mengikuti ospek mahasiswa baru ini, tapi ketika saya memalingkan wajah ke jendela itu, ehh ada wajah kamu dibaliknya. Glekk , kamu, kamu hipnotis aku. Kamu tahu, saya langsung terpana. Kalau saja jendela berkaca tak transparan itu tidak ada, mungkin saja saya akan merasa sangat malu tertangkap basah oleh mu tengah menatapmu sedemikian rupa.

Kali ini, tetap sama, jendela itu tetap membuat saya galau. Jantung berdebar tak keruan, kata anak zaman sekarang cenat-cenut, atau dalam bahasa Makassar dumba-dumba gleter, haha. Kenapa? Karena jika kamu mengirimiku pesan untuk menjemput, sekedar mengajak kencan, aku selalu menunggumu di jendela itu, mengintip apa kamu sudah ada di depan rumah atau belum. Kenapa mesti di jendela ? ya mengingat kalau saya menunggumu di teras depan rumah, waah pasti kau begitu besar kepala, mengira saya begitu menanti kedatanganmu, padahal sebenarnya iya. Cuma, saya tak mau kamu mengetahuinya, haha. Saya penganut JAIMisme loh.

Dari jauh, terdengar suara kendaraan yang begitu kuhapal bunyinya. Seraya mengintip di jendela kamarku itu, yaa benar, itu kamu.
Meminta izin kepada orang rumah, siap menghabiskan hari denganmu.
Tunggu dulu, sekilas aku mengintip kembali ke dalam kamar tidurku, tepatnya memfokuskan pandangan pada jendela kamarku, seraya berbisik “Terimakasih jendelaku”. Hahahah.

No comments:

Post a Comment