Dia, Dia, Dia, Dia

Malam ini rasanya rindu berat menghampiriku. Padahal, aku ada di dekatnya, bahkan sangat dekat. Heran !!.

Malam ini rasanya udara dingin sekali. bajuku serasa tak mampu menghangatkan. aku tepat dibelakangnya. aku memeluknya lebih erat dari biasanya.

Malam yang dingin pun jadi tumbal, kambing hitam, sebagai alasan yang klise untuk bisa memeluknya seerat ini. tapi, aku hanya tengah rindu berat saja.

Aku perempuan yang masih menganut kolotisme, jaga image, atau apalah, katanya. Bahkan, aku tak tahu mengutarakan rinduku, yang aku bisa, hanya merasakannya sendiri. itu ego juga kah ?
tapi aku tahu, dia bisa merasakan rindu ini. Aku tahu, hanya saja dia juga sedikit jaim untuk mengakuinya. Hahaha.

Dada ini sesak, pertanda rindu ini bertambah. aku menyandarkan kepalaku dipundaknya, untuk sedikit agar dia bisa menopang rinduku yang berat ini. namun, yang dia tanyakan apa ?
"capek ya ?"

Hemm, dia terlalu poloskah ?, dia terlalu jaim kah ?, dia tidak terlalu pekah kah ?, dia hanya berpura-pura tak tahu kah ?, atau memang tak tahu ?.

Heii, aku hanya ingin menikmati malam ini dengan mu .