Monday 20 February 2017

Menjadi Relawan dan Bekerja Sama itu Candu



“Volunteers do not necessarily have the time; they just have the heart.” - Elizabeth Andrew


Relawan adalah orang yang tanpa dibayar menyediakan waktunya, dengan tanggung-jawab yang besar atau terbatas, tanpa atau dengan sedikit latihan khusus. Menjadi relawan itu berat, kamu harus paham betul apa yang membuat kamu memilih menjadi itu. Bukan lantas karena sekarang ini menjadi relawan itu keren.

Untuk menjadi relawan, kamu harus memilih untuk menjadi relawan sesuai dengan passion kamu karena ada macam-macam kegiatan relawan. Untuk menjadi relawan, poin utamanya adalah tanpa pamrih karena untuk memilih menjadi relawan berarti kamu merelakan diri dan waktumu bekerja dengan suka rela. Jika kamu telah menjadi relawan, maka kamu harus berkomitmen, bukan berarti karena ini hanya suka dan rela lantas kamu acuh tak acuh. Semua pekerjaan yang telah diambil adalah tanggung jawab.

Adapun menjadi relawan disebuah acara atau yayasan, selalu mengandalkan Team Work, kita tidak bekerja sendiri. Team work bisa diartikan sebagai kerja tim atau kerjasama, team work atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok dengan keterampilan yang saling melengkapi serta berkomitmen untuk mencapai  misi yang sudah disepakati sebelumnya untuk mencapai tujuan bersama secara efektif dan efisien. Jadi, menjadi relawan selalu terkait dengan kerja sama. 

Ini adalah pengalaman saya selama menjadi relawan dan terlibat dengan team work.


“Kau yang disana yang berjiwa lemah, mendekat padaku dan raih tanganku karena kudisini pantang menyerah. Bersatu kita kuat, bersama kita hebat dan tak terkalahkan“

( Bondan Prakoso & Fade 2 Black )
 
Saya sendiri mulai menjadi volunteer sejak tahun 2013 dalam acara Makassar International Writer Festival (MIWF). Awalnya saya hanya datang ke acara tersebut sebagai penikmat karena saya memang senang dengan acara yang berbau literasi. Saya kemudian tertarik setelah merasa iri melihat orang-orang seusia saya berjalan mondar mandir mengatur acara sebesar ini. Saya juga ingin terlibat. Maka, MIWF selanjutnya saya mendaftarkan diri menjadi volunteer. Sebagai seorang yang introvert, masuk ke dalam dunia baru yang tidak seorangpun saya kenal menjadi momok tersendiri, tapi setelah bertemu dan berkenalan dengan volunteers yang lain, ketakutan itu menguap. Saya menemukan dunia saya. Saya langsung ditunjuk menjadi Penanggung Jawab ruangan selama acara berlangsung, dan sekali lagi, walau berkenalan belum lama dan menjadi tim, mereka semua sangat membantu saya. Dalam menangani sesutau, bukan hanya karena seberapa bisanya kamu, tetapi ada orang-orang keren yang selalu membantu. Saya kemudian menjadi volunteer MIWF di tahun selanjutnya, dan selanjutnya.

Tim Program MIWF





Ternyata, menjadi relawan itu candu. Membuat rindu. Dan saya ingin melakukannya lagi.

Saya kemudian bertemu dengan teman-teman hebat saya lainnya dalam Kelas Inspirasi (KI) dimana yang bergerak dalam bidang pendidikan. Kita menjadi relawan pengajar dan bersedia cuti sehari untuk terjun langsung ke sekolah-sekolah dasar dan berbagi inspirasi mengenai profesi kita dan juga menjadi relawan panitia yang bersedia kerja keras jauh-jauh hari sebelumnya sampai Kelas Inspirasi berjalan dengan sukses. Kalian harus percaya, hal baik akan mempertemukan orang-orang baik. Setelah bekerja keras mengurus KI, pergi ke pelosok-pelosok, mengajar, saya akhirnya sadar begitu banyak orang baik di sekitar kita yang tidak hanya mementingkan diri mereka sendiri. 


Menjadi relawan itu candu.

Di awal, saya menuliskan menjadi relawan itu berat. Tentu ada rasa capek setiap kali menjadi relawan, tapi semua itu membuat rindu dan rindu mengalahkan semuanya. Dipertengan tahun, saya mendapati diri saya kurang bersemangat, tidak memberikan apa-apa untuk orang lain dalam waktu yang cukup lama, tidak produktif padahal ada kerjaan juga di kantor. Sampai saya melihat ada pendaftaran relawan anak dalam program Nulis Bareng Sobat yang diadakan Lembaga Ibu dan Anak (LemINA). Lagi-lagi karena saya suka dengan literasi, saya tertarik dan mendaftarkan diri. Programnya adalah mengajar di SD selama enam bulan setiap dua kali seminggu. Wah, butuh komitmen yang kuat pikir saya. Awalnya saya sempat ragu bisa menjaga semangat dan komitmen saya mengingat jarak rumah saya dan SD ditempuh selama dua jam. Tapi, akhirnya setelah menjalaninya saya bisa (walau beberapa kali tidak ikut karena kerjaan). Lagi-lagi, bukan hanya karena saya bisa dan menjalankan komitmen saya, tapi karena saya punya tim yang hebat yang bersedia memberikan semangat setiap kali ingin mengajar, saling mengisi jika tidak bisa hadir, dan itu semua membuat kami saling mengenal dan menjadi dekat. 

Anak-anak SDN Paccinang 1 Makassar


Tim NBS Makassar

Satu lagi, saya juga menjadi relawan di kegiatan Ruang Berbagi Ilmu (RuBI), dimana kegiatannya adalah memberikan pelatihan untuk guru-guru SD, ada banyak program lainnya yang bisa kamu lihat di sini. Selalu, saya dipertemukan dengan orang-orang yang peduli. Menjadi relawan juga membuat kamu akhirnya mengenal lebih banyak sifat-sifat manusia dan bagaimana menjadi menyatu dengan hal tersebut sehingga kita menjadi lebih peka dan menghargai sesama.
Relawan pengajar dan panitia RuBI

Menjadi relawan itu berat, tapi selalu membuat rindu. Rindu bertemu dengan orang-orang baik dan melakukan hal baik. Walau berat, yakinlah yang kamu dapatkan jauh lebih besar. Menjadi relawan itu berat, kamu harus selalu kembali mengingat apa itu relawan, yang tidak mengharapkan imbalan. Terima kasih dan menjadi dikenal adalah imbalan yang cuma merupakan bonus.

Kita harus selalu bekerja dengan hati, karena apapun yang berasal dari hati akan sampai ke hati, jika kamu masih mengharapkan apa-apa selama menjadi relawan selain kebaikan, coba pikirkan lagi niat kamu. Dan menjadi relawan itu tidak pernah memiliki sifat individualisme, mereka berbagi, saling membantu, dan bekerja sama.


Ada penelitian yang mengatakan bahwa menjadi relawan akan membuat hidupmu lebih sehat. Mengapa? sebab relawan bekerja tak mengharap imbalan. Mereka hanya terus memberi dan berbuat baik – unknown


Ayok jadi relawan dan peliharalah kerja sama!

No comments:

Post a Comment