Foto yang entah kapan, dan saya tidak pernah tahu mau saya apakan akhirnya berguna juga. Haha. |
1… 2… 3… sudah belum?
Masih ingat permainan sewaktu kecil itu? Kalau tidak,
sepertinya kamu harus mengulang masa kecilmu, hehe.
Iyah petak umpet.
Sewaktu kecil dan memainkannya, saya hanya sekadar bermain,
tidak memikirkan hal lain. Betapa sederhananya otak anak kecil kita.
“EMI!” teriak yang jaga sambil memengang tiang tempat jaga
sebagai simbol Emi telah ketemu.
“JUM!”
“ERIK!”
Begitu seterusnya sampai semua yang ikut bermain ketemu.
Tapi ada kalanya seperti ini.
“TEEEET!!” teriak salah seorang yang ternyata belum sempat
ketemu sambil memegang tiang tempat jaga tanda dia menang.
Tapi sekarang ini, ketika tidak memainkannya lagi, pikiran
saya kembali liar.
Apa lagi yang dipikirkan oleh orang yang berumur diatas dua
puluh tahunan? Pasangan hidup, cinta selama-lamanya hidup dan tetek bengeknya.
Petak umpet, sama halnya dengan menemukan cinta atau pasangan hidup. Ketika
tiba giliran saya mencari dan tidak menemukanmu, kamulah yang akan
mendatangiku. Sama seperti permainan petak umpet bukan?
Ah, saya ralat kata-kata saya tadi. Sepertinya saya tetap
bermain petak umpet, tapi versi orang yang katanya dewasa :D
Petak umpet versi orang dewasa ya....
ReplyDelete:D
Ahahahhakkk. Petak umpet. Banyak kisah seru pas kita ngulik kembali soal petak umpet :)
ReplyDeleteKalo ditempatku kalo yang jaga atau yang mainnya mau megang tiang pasti bilangnya "pomm"