Double Act
By Jacqueline Wilson
© Jacqueline Wilson
1995
Cover illustrations
and inside artwork © Nick Sharratt, 1995
All rights reserved
Si Kembar Berulah
Alih bahasa: Poppy D.
Chusfani
Editor: Tria Barmawi
PT Gramedia Pustaka
Utama
Cetakan kedua: Mei 2010
208 hlm; 20 cm
Tidak ada yang bisa
menggantikan Mum. Tidak ada. Tidak ada siapapun. Apalagi si Rosy rombeng.
Ruby dan Garnet
adalah kembar identik berusia sepuluh tahun. Mereka melakukan apa-apa
bersama-sama -pakaian sama, mengganggu guru dan teman bersama, kabur ke London
untuk ikut audisi bersama- apalagi setelah ibu mereka meninggal tiga tahun yang
lalu. tapi bisakah mereka bersama terus, ketika kehidupan berkembang dan
berubah?
Betapa lucunya kedua anak kembar
yang nakal ini. Konyol. Iyah, cerita mereka hampir semuanya konyol. Saya suka
ide penulisan buku ini. Ruby dan Garnet seolah menulis Diary. Jadi, membaca
buku ini seperti membaca buku Diary mereka.
Walaupun jail, mereka berdua
sangat sayang kepada Gran, sebutan mereka untuk nenek yang tinggal bersama
mereka semenjak ibu mereka meninggal. Kenakalan-kenakalan mereka semakin
menjadi ketika Rose, pacar ayah mereka datang ke rumah. Mereka sama sekali tiak
menyukai Rose. Tapi pada akhirnya dia menjadi ibu tiri mereka.
Walapun kembar identik, Ruby dan
Garnet meniliki sifat yang sama sekali tidak identik. Ruby terobsesi menjadi
artis sedangkan Garnet lebih pendiam dan lebih suka belajar dan baca buku. Ah,
saya suka ayaj mereka yang senang sekali akan buku.
Suatu hari mereka bertengkar
hebat. Ruby sama sekali tidak menggubris Garnet. Sampai-sampai ruby memotong
rambutnya menjadi sangat pendek hanya karena tidak ingin tampil sama dengan
Garnet.
Namun pada akhirnya, mereka baikan. Bagaimana pun, mereka adalah anak
kembar yang selalu bersama. Pastilah tidak tahan untuk tidak bersama-sama dalam
waktu yang lama.
Saya suka sekali ceritanya, juga
ilustrasi-ilustrasi di dalamnya. Kalau anak-anak yang membaca buku ini pastilah
lebih terasa kenakalan-kenalakan yang di lakukan si kembar ini.
No comments:
Post a Comment