__ Kepada Ipe Halena
Sepagi ini saya telah membuat
kesalahan lagi dengan membalas chatmu
dengan memakai nama orang lain. Kalau saja kita berpacaran, mungkin kau sudah
memutuskanku tanpa ba-bi-bu lagi. Bukan hanya nomor teleponku yang kamu hapus,
tetapi juga namaku di hatimu. Untung saja,kita tidak berpacaran.
Surat ini semacam penebusan dosa
yang kutoreh pada harimu yang semestinya berbahagia. Kau pasti dengan
semangatnya memberikan saya ucapan selamat pagi, tapi saya dengan begitu
entengnya membalas dengan menggunakan nama orang lain. Saya tidak tahu persis
rasanya, tapi balasanmu yang akhirnya penuh dengan huruf besar membuat saya
mengerti. Pagi ini, saya telah membuatmu membuat lebih dari seratus kerutan di
wajahmu. Semoga kau tidak lekas tua. Tapi, saya mendoakanmu cepat kurus kok!
Ipebin- begitulah nama kesayangan
yang saya berikan padamu- terima kasih. Terima kasih sudah bangun pagi-pagi
sekali untuk memberikanku ucapan selamat pagi. Terima kasih karena sebenarnya
beberapa jam sebelum ini, saya tidak menemukan ide untuk menulis surat dan insiden
pagi ini membuat saya tertolong .
Ipebin, tadi pagi itu saya baru
saja bangun tidur, ada banyak chat
yang masuk dan itulah yang membuat saya salah membalas chatmu. Saya tetap menunggu jawaban yang tadi saya tanyakan, semoga
kau sudah minum obat dan menjawabnya dengan waras.
Sekali lagi, selamat pagi Ipe
Halena. Bacalah ini sembari meminum minuman kesukaanmu. Tapi, jangan dengan
muka cemberut, itu akan menambah lima kerutan lagi.
Yang selalu kamu
panggil dengan bang atau komanDhan,
Dhani Ramadhani
No comments:
Post a Comment