Friday, 14 February 2014

Untuk Mengenang Pagi yang Tak Terlupakan



__ Kepada Ipe Halena

Sepagi ini saya telah membuat kesalahan lagi dengan membalas chatmu dengan memakai nama orang lain. Kalau saja kita berpacaran, mungkin kau sudah memutuskanku tanpa ba-bi-bu lagi. Bukan hanya nomor teleponku yang kamu hapus, tetapi juga namaku di hatimu. Untung saja,kita tidak berpacaran.

Surat ini semacam penebusan dosa yang kutoreh pada harimu yang semestinya berbahagia. Kau pasti dengan semangatnya memberikan saya ucapan selamat pagi, tapi saya dengan begitu entengnya membalas dengan menggunakan nama orang lain. Saya tidak tahu persis rasanya, tapi balasanmu yang akhirnya penuh dengan huruf besar membuat saya mengerti. Pagi ini, saya telah membuatmu membuat lebih dari seratus kerutan di wajahmu. Semoga kau tidak lekas tua. Tapi, saya mendoakanmu cepat kurus kok!

Ipebin- begitulah nama kesayangan yang saya berikan padamu- terima kasih. Terima kasih sudah bangun pagi-pagi sekali untuk memberikanku ucapan selamat pagi. Terima kasih karena sebenarnya beberapa jam sebelum ini, saya tidak menemukan ide untuk menulis surat dan insiden pagi ini membuat saya tertolong . 

Ipebin, tadi pagi itu saya baru saja bangun tidur, ada banyak chat yang masuk dan itulah yang membuat saya salah membalas chatmu. Saya tetap menunggu jawaban yang tadi saya tanyakan, semoga kau sudah minum obat dan menjawabnya dengan waras. 

Sekali lagi, selamat pagi Ipe Halena. Bacalah ini sembari meminum minuman kesukaanmu. Tapi, jangan dengan muka cemberut, itu akan menambah lima kerutan lagi.


Yang selalu kamu panggil dengan bang atau komanDhan,


Dhani Ramadhani

No comments:

Post a Comment