Kepada tukang bakso keliling,
Kemarin pagi sepupu saya
membelikan saya bakso buatanmu, dan saya langsung jatuh cinta. Kemarin kamu
datang lumayan pagi untuk seukuran tukang bakso keliling. Setahuku, tukang
bakso keliling baru beroperasi ketika siang hingga malam.
Pagi ini, saya menunggumu lewat
lagi. Dari semalam, saya sudah merencanakan akan membeli bakso dan kerupukmu
yang enak itu, saya ingin memakannya bersama indomie goreng yang baru saja
berhasil kutemukan kemarin, salah satu indomie asian taste yang susah sekali
saya dapatkan. Untuk menunggumu saya bangun pagi, ini sebenarnya bukan ukuran
bangun pagi saya jika Hari Sabtu. Tapi apa mau dikata, urusan perut dan
kerongkongan, hehe.
Sejam sudah saya menunggu, masih
dengan baju tidur dan terkantuk-kantuk tapi kamu tidak lewat. Sesuatu yang
ditunggu-tunggu itu memang terasa lama yah, itu kenapa saya tidak pernah
menunggu jodoh, nanti datangnya lama!
Ah, sudahlah. Saya ingin membuat
kopi dulu sembari menunggumu lewat dan membebaskan naga yang kelaparan di
perutku.
Yang menunggu suara
sendok yang kau pukulkan ke mangkok,
Dhani Ramadhani
No comments:
Post a Comment