Saturday, 15 February 2014

Sabtu Pagi, Tukang Bakso dan Jodoh



Kepada tukang bakso keliling,

Kemarin pagi sepupu saya membelikan saya bakso buatanmu, dan saya langsung jatuh cinta. Kemarin kamu datang lumayan pagi untuk seukuran tukang bakso keliling. Setahuku, tukang bakso keliling baru beroperasi ketika siang hingga malam. 

Pagi ini, saya menunggumu lewat lagi. Dari semalam, saya sudah merencanakan akan membeli bakso dan kerupukmu yang enak itu, saya ingin memakannya bersama indomie goreng yang baru saja berhasil kutemukan kemarin, salah satu indomie asian taste yang susah sekali saya dapatkan. Untuk menunggumu saya bangun pagi, ini sebenarnya bukan ukuran bangun pagi saya jika Hari Sabtu. Tapi apa mau dikata, urusan perut dan kerongkongan, hehe.

Sejam sudah saya menunggu, masih dengan baju tidur dan terkantuk-kantuk tapi kamu tidak lewat. Sesuatu yang ditunggu-tunggu itu memang terasa lama yah, itu kenapa saya tidak pernah menunggu jodoh, nanti datangnya lama!

Ah, sudahlah. Saya ingin membuat kopi dulu sembari menunggumu lewat dan membebaskan naga yang kelaparan di perutku.


Yang menunggu suara sendok yang kau pukulkan ke mangkok,


Dhani Ramadhani

No comments:

Post a Comment