Kepada laki-laki yang
terburu-buru pergi,
Saya dan kamu ingin pergi ke
suatu tempat. Saya dan kamu sudah sejauh ini berjalan, ibarat saya dan kamu
sudah berada di tengah hutan. Saya kecapaian dan ingin istirahat, tetapi kamu
ingin berjalan terus. Saya dan kamu berdebat mempertahankan keinginan
masing-masing. Kamu yang sudah ingin pergi, meninggalkan saya. Saya tidak punya
daya apa-apa dan tetap di tempat. Saya tidak menggunakan kita di sini, karena
saya tidak tahu apakah kata ganti itu masih cocok untuk saya dan kamu.
Kepada laki-laki yang
terburu-buru pergi,
Kini kau berjalan terus, pelan
tapi pasti. Tapi kamu yang diliputi ego dan amarah sampai tidak melihat langit
pagi kala itu. Mendung, sebentar lagi mungkin hujan turun. Entah siapa yang
langit singgung mengenai keadaannya yang kelabu itu, hatimu ataukah hati saya.
Kamu lupa, payung beserta jas hujan kamu titipkan di tas saya. Kamu terlalu
terburu-buru. Semoga nanti kamu tidak kehujanan.
Kepada laki-laki yang
terburu-buru pergi,
Semoga perjalananmu menyenangkan.
Hati-hati, tidak baik pergi dengan terburu-buru, kamu bisa melupakan banyak
hal, bahkan bisa sampai tersandung dan jatuh. Ingat, kita punya tempat tujuan
yang sama, kamu boleh saja berbalik arah, siapa tahu kamu bisa menemui saya di
belakang.
Dari perempuan yang
berjalan pelan,
Dhani Ramadhani
No comments:
Post a Comment