Wednesday, 26 February 2014

Kepada Laki-laki yang Terburu-buru Pergi



Kepada laki-laki yang terburu-buru pergi,

Saya dan kamu ingin pergi ke suatu tempat. Saya dan kamu sudah sejauh ini berjalan, ibarat saya dan kamu sudah berada di tengah hutan. Saya kecapaian dan ingin istirahat, tetapi kamu ingin berjalan terus. Saya dan kamu berdebat mempertahankan keinginan masing-masing. Kamu yang sudah ingin pergi, meninggalkan saya. Saya tidak punya daya apa-apa dan tetap di tempat. Saya tidak menggunakan kita di sini, karena saya tidak tahu apakah kata ganti itu masih cocok untuk saya dan kamu.

Kepada laki-laki yang terburu-buru pergi,

Kini kau berjalan terus, pelan tapi pasti. Tapi kamu yang diliputi ego dan amarah sampai tidak melihat langit pagi kala itu. Mendung, sebentar lagi mungkin hujan turun. Entah siapa yang langit singgung mengenai keadaannya yang kelabu itu, hatimu ataukah hati saya. Kamu lupa, payung beserta jas hujan kamu titipkan di tas saya. Kamu terlalu terburu-buru. Semoga nanti kamu tidak kehujanan.

Kepada laki-laki yang terburu-buru pergi,

Semoga perjalananmu menyenangkan. Hati-hati, tidak baik pergi dengan terburu-buru, kamu bisa melupakan banyak hal, bahkan bisa sampai tersandung dan jatuh. Ingat, kita punya tempat tujuan yang sama, kamu boleh saja berbalik arah, siapa tahu kamu bisa menemui saya di belakang.


Dari perempuan yang berjalan pelan,


Dhani Ramadhani


No comments:

Post a Comment