Monday, 17 February 2014

Beberpa Hal, Lalu Jatuh Cinta Kembali



Selamat pagi, kamu.

Kamu, sesuatu yang tidak pernah dapat aku definisikan dengan baik, hehe. Aku menaruh surat ini di bagasi motormu sengaja karena kamu pasti membukanya pagi ini untuk menaruh helm jika sampai di kampus. Semoga kamu menjadi semangat menghadapi dosen-dosen yang memberikan begitu banyak tugas sehingga waktu untukku menjadi begitu sedikit.

Aku tidaktahu hari ini ingin menulis surat untuk siapa. Jadi kupikir, kenapa tidak buatmu saja dan mari kita jatuh cinta kembali. Aku akan menuliskan beberapa hal yang ketika kuingat membuatku jatuh cinta padamu lagi dan lagi.

Kamu ingat sebulan yang lalu ketika hujan turun terus menerus, kamu akan membeli sebuah jas hujan karena punyamu sudah rusak. Aku menawar jas hujan itu hingga yang termurah, tapi kamu tetap membayarnya lebih. Melebihi dari harga kesepakatan aku dan penjual jas hujan itu. Kamu lalu berkata kasihan penjualnya kedinginan kalau sampai masuk angin, uang tadi mungkin bisa dibelikannya kopi untuk menghangatkan badannya. Wajahku yang tadinya kecut tiba-tiba tersenyum manis dan aku jatuh cinta padamu lagi.

Kamu ingat sewaktu kamu menungguku di halte? Aku melihatmu dari jauh sedang bercengkrama dengan asiknya dengan bapak tua pemulung di daerah situ. Ketika aku mendekat, kalian mengakhiri percakapan yang sepertinya sedang seru-serunya. Kamu lalu mengeluarkan bungkusan rokok dan korek dan memberikannya kepada bapak tua pemulung tadi. Padahal tadi aku sempat merajuk karena kamu membeli rokok lagi. Belum sempat kamu menghisap satu batang, kamu memberikannya kepada bapak tua pemulung, dan aku jatuh cinta padamu lagi.

Hem, hem, sudah saja ah. Semakin banyak kutuliskan semakin jatuh cintalah aku nanti. Terlalu jatuh cinta juga tidak baik. Selamat kuliah!


Dari yang selalu kamu sebut anak kecil,


Dhani Ramadhani


No comments:

Post a Comment