Abarat
By Clive Barker
Copyright © 2002
All rights reserved
Abarat
Alih Bahasa: Tanti Lesmana
Ilustrasi & desain sampul: © 2002 Clive
Barker
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kedua: November 2007
440 hlm; 23 cm
Lebih baik mencari tahu kalau waktunya memang sudah tiba. Segala sesuatu ada Jam-nya. (hlm 408)
Buku fantasy
ini bercerita mengenai Candy Quackenbush anak sekolah yang tinggal disebuah
kota bernama Chickentown, kota yang dihuni oleh lebih banyak ayam dibanding
manusia. Candy merasa bosan berada di tempat tinggalnya itu, terlebih ketika
gurunya yang tidak menghargai hasil pekerjaan rumahnya. Dia terus berjalan
hingga menemukan Abarat dan tidak pernah percaya apakah dia dalam dunia nyata
ataukah mimpi. Dia menemukan tempat dimana setiap pulaunya memiliki jam
berbeda, bahkan ada jam keduapuluh limanya! Candy terus berpetualang di tempat
itu tanpa tahu dia akan bisa pulang atau tidak.
Nah, itulah gunanya mengadakan perjalanan jauh. Dan percayalah Candy, ke mana pun kau merasa akan pergi, tujuan yang sesungguhnya adalah …. di sini,” Ia mengetuk dadanya, tepat di atas jantungnya. – Diamanda (hlm 362)
Saya suka sekali dengan bukunya dan sudah lama
mencarinya. Isinya penuh dengan ilustrasi-ilustrasi yang sangat indah, dengan
adanya ilustrasi ini, bisa dengan langsung melihat hewan-hewan dan
tempat-tempat seperti apa yang terdapat di Abarat. Di bab terakhir terdapat apendiks,
petunjuk untuk para pelancong yang akan berlibur ke sana. Berlibur? Hanya
orang-orang yang tertentu akan memilih untuk berlibur ke sana, haha.
Dan semestinya sebagai pembaca fantasy, siapapun tak perlu mempertanyakan hal yang sama dengan
saya, yaitu bertanya dan mencari tahu apakah tempat-tempat yang disuguhkan itu
benar adanya?
Kalau saja ada yang mau ke sana bersama saya, saya
ingin berlama-lama di pulau Hobarookus, Pulau Jam Satu Siang, katanya di sana
makanannya tidak tertandingi keenakannya karena memang waktunya selalu makan
siang, haha. Kita juga harus ke Babilonium, Pulau Jam Enam Sore, kau pasti
sudah menebak keindahannya. Katanya, siapapun yang merasa bosan berada di pulau
ini, berarti dia juga sudah merasa bosan hidup.
No comments:
Post a Comment