The Invention Of Hugo
Cabret
Copyright © 2007 by
Brian Selznick
All right reserved
Cetakan I, Januari
2012
Penerjemah: Marcalais
Fransisca
Penyunting:
Dhewiberta
Perancang sampul:
Brian Selznick
Ilustrasi isi: Brian
Selznick
Penerbit Mizan
Fantasi
543 hlm
Kehadirannya bagai
hantu. Hugo menyelinap dari satu bilik ke bilik yang lain, menyusuri lorong tak
terlihat, dan mengendap-endap di bawah temaram lampu stasiun kota. Tak seorang
pun tahu, Hugo menyembunyikan sebuah rahasia besar warisan mendiang ayahnya,
satu-satunya pengikat dirinya dengan masa lalu sekaligus masa depan. Namun,
semua berubah ketika dia berjumpa seorang pria tua berwajah muram yang selalu
berusaha menguak rahasia besar Hugo. Apa hubungan antara pria tua itu dengan
rahasia Hugo?
“Apakah kau memperhatikan bahwa setiap mesin dibuat untuk alasan tertentu?” Tanya Hugo kepada Isabelle. “Ada yang dibuat untuk membuatmu tertawa, seperti tikus ini, atau untuk menunjukkan waktu, seperti jam, atau membuatmu keheranan seperti automaton itu. Mungkin itu sebabnya mesin yang rusak selalu membuatku sedih karena ia tidak dapat melakukan yang seharusnya.” (hlm 384)
Hugo, anak laki-laki yang dikenal
sebagai pencuri yang kerjanya adalah merawat jam agar tidak rusak memiliki
benda yang bernama automaton yang diselamatkan oleh ayahnya dari suatu
kebakaran. Setelah ayahnya meninggal, Hugo hanya ditemani oleh benda mati yang
sudah rusak itu. Tapi karena mengetahui kalau automaton itu bisa menuliskan
pesan, dia akhirnya berniat dan berusaha untuk memperbaikinya. Siapa tahu benda
itu mampu menuliskan pesan terakhir ayahnya untuknya.
Namun karena keteledorannya, dia
kedapatan mencuri di salah satu toko mainan dan dipekerjakan di sana untuk
menebus kesalahannya. Buku catatan berisi cara memperbaiki automaton tiba-tiba
diambil oleh pemilik toko dan tidak mau memberikannya kembali kepada Hugo. Di
toko tersebut dia berkenalan dengan Isabelle dan memulai petualangannya
selanjutnya. Isabelle membantunya mendapatkan buku catatannya kembali. Namun
masalah malah semakin rumit.
Dapatkah Hugo mendapatkan buku
catatannya kembali dan mulai memperbaiki automaton dan mendapatkan pesan dari
ayahnya sama seperti yang dia harapkan?
Pertama-tama saya ucapkan banyak
terima kasih kepada mbak Luckty yang telah memenangkan saya di GA Hop nya dan
mengabulkan Whisful Wednesday saya. Terima kasih banyak, terima kasih banyak.
Hohoho.
Begitu saya melihat review-review
teman mengenai buku ini dan menampilkan ilustrasinya, saya langsung jatuh cinta
dengan buku ini. Karena bagi saya yang (kadang) menilai buku dari sampulnya,
saya tidak tertarik dengan sampul dari buku ini. Hehe. Tapi pada akhirnya, saya
akan membaca karya Brian Selznick yang lainnya lagi. Tapi sayang,
ilustrasi-ilustrasi yang dijadikan dua halaman itu jadi tidak menarik karena
terpotong. Jadi, tidak terlalu terlihat jelas gambarnya. Ada beberapa typo,
tapi itu sama sekali tidak menganggu sama sekali.
Isabelle |
Hugo dan Isabelle |
Dan sebagai pembaca fantasy,
selalu saja tetap dipertanyakan apakah ada sedikit kebenaran dalam buku
tersebut. Di novel ini, pertanyaan-pertanyaan seperti itu terjawab di
halaman-halaman terakhir. Kau bisa tertidur dengan pulas mendapati beberapa
fakta. Hahaha.
No comments:
Post a Comment