Friday, 28 March 2014

Lupus Kecil Klasik




Lupus Kecil Klasik I
Oleh Hilman dan Boim
PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, Juni 2013
376 hlm; 20 cm

Lupus yang ini masih kelas 1 SD dan masih imut,
Biarpun masih kecil dia nggak takut,
Berjalan di malam hari pun hatinya nggak ciut,
Apalagi lari sampai terkentut-kentut…

Lupus Kecil……..

Ah, baca buku serial ini waktu masih SD, waktu masih seumuran Lupus kali yah. Sekarang saya udah besar, menemukan kembali kisah-kisahnya yang sudah dijadikan buku tebal, rasanya rindu ingin jadi anak-anak kembali. Iyah, dulu buku serial lupus kan imut-imut kayak Lupusnya, sekarang beberapa seri dijadikan satu. Tapi, itu bukan masalah sih.

Isi buku ini ketika Lupus masih tujuh tahun, Lulu adiknya masih cadel, ayahnya yang luar biasa pelit dan ibunya selalu bikin kue. Kegaduhan-kegaduhan keluarga kecil itu bikin senyum-senyum sendiri. Lupus yang jahil kepada Lulu tapi tetap sayang sama adiknya itu, dan Lulu yang sering ngambek kalau dijahilin kakaknya, aah bikin gemes! Di dalam buku ini terdapat tiga serial Lupus Kecil yang digabungkan yaitu Lupus Kecil, Sunatan Masal dan JJS (Jalan-jalan Seram).

Semua aksi Lupus Kecil ini bisa membuat kita kembali merasa menjadi anak-anak. Saya sih setuju saja, kalau anak laki-laki sperti Lupus, bermain bola, menjaili adik perempuannya, suka main-main kotor dan sebagainya. Disini diceritakan bagaimana Lupus yang dengan jailnya ingin membatalkan rencana ibu-ibu di kompleks perumahannya untuk sunatan massal, dengan alas an dia takut. Diceritakan bagaimana Lupus yang takut ke dokter, sama pada anak kecil pada umumnya.

Ada satu cerita yang sangat saya sukai, yaitu yang berjudul Anak Rembulan. Ternyata Hilman dan Boim bisa agak nyastra-nyastrain Lupus juga sedikit, hehe. Ini mengisahkan tentang anak jalanan yang terbiasa tidur dipinggir jalan sambil menatap rembulan yang akhirnya berteman dengan Lupus karena menolong Lupus membawa kantong belanjaan. Anak itu akhirnya menginap di rumah Lupus sementara, tidur di kamar bareng Lupus. Tapi akhirnya dia pergi dengan sendiri dan meninggalan catatan untuk Lupus.
Pus.


Kamu baik sekali. Saya suka tidur sambil dengerin lagu atau baca-baca buku cerita kamu yang lucu-lucu. Sayangnya di sini saya tidak bisa melihat rembulan.
(hlm 374)

No comments:

Post a Comment