Red Bicycle Vol. 1
Red Bicycle Vol. 1 © 2003 by Kim Dong Hwa
All Rights Reserved
Sepeda Merah 1
Alih bahasa: Meilia Kusumadewi
Editor: Tanti Lesmana
Teks dan tata letak: Anna Evita Rosaria
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Jakarta, Oktober 2012
144 hlm; 21 cm
Buku ini tediri dari beberapa kisah. Kisah-kisah yang
disaksikan si Tukang Pos dengan sepeda merahnya ketika melewati orang-orang
atau kampung saat meghantarkan surat-surat. Kisah tentang parah ayah dan ibu,
kisah bunga-bunga kisah penduduk terangkum dengan sangat indah. Saya menyukai
cara penulisan Kim Dong Hwa ini, begitu puitis, sama dengan buku-bukunya yang
lain. Tapi yang paling penting adalah sang penerjemah yang begitu apik
menerjemahkannya sehingga tetap indah dibaca. Selain itu, saya suka dengan
gambar-gambar yang disuguhkan. Saya tidak tahu kekurangan buku ini dimana,
hehe.
Saya sangat suka kisah nenek dengan keriput-keriputnya, membuat saya
tiba-tiba merasa tidak takut tua, haha.
Ketika menua, kita kehilangan ingatan karena itulah kita menggambar semua jejak itu di wajah-wajah kita, agar tidak melupakan apa-apa.
Ada juga kisah nenek yang ingin membawakan bekal cucunya yang
ketinggalan. Nenek itu enaruh bekal cucunya di dalam bajunya, yang dipikir si
tukang pos bahwa si nenek menderita nyeri di bagian dadanya. Ternyata dia hanya
menjaga kehangatan bekal cucunya melalui panas tubuhnya.
Betapa menyenangkan menjadi tukang pos, pikirku. Kita bisa menyaksikan
peristiwa-peristiwa di sepanjang perjalanan. Yang paling menambah kebenaran
pernyataan saya adalah di bagian kisah si tukang pos yang tidak bisa tidur
karena tak ada surat yang bisa diantarkannya. Betapa mengantarkan surat sudah
melekat di hatinya. Ketika tak bisa
tidur, yang dilakukannya bukanlah menghitung domba, melainkan mengulang perjalanannya.
Malam-malam insomnia, yang tersisa untukku hanyalah menggunakan kemampuanku sebagai tukang pos. aku mengulang kembali perjalananku dari kantor pos. paa amalam-malam insomnia, aku melakukan sebuah perjalanan nocturnal.
Arghhhh suka gambarnya padahal sama ji yang gambar waktu Warna Tanah toh? Baguski gambarnya di sini
ReplyDelete