Friday, 21 February 2014

Semoga Kau Lekas Jatuh Cinta



Saya tidak tahu sapaan apa yang pas buatmu, kalau ponsel saya berbunyi dan terterakan namamu juga tidak ada sapaan, langsung kepermasalahan. Orang-orang akan melupakan sapaan-sapaan kaku ketika mereka sudah sangat dekat.

Masihkah kau membaca kitabmu yang penuh dengan stabilo warna-warni saat subuh? Harusnya sih iyah. Saya rindu masa-masa saat kita penelitian saat subuh datang, saya akan shalat lalu disampingku kau membaca kitabmu penuh khidmat. Subuh yang damai.

Sudah adakah mahasiswimu yang menarik perhatianmu? Janganlah terlalu mengejar bisnis, sesekali mengerjar jodoh dong! Ingat usiamu tidaklah muda lagi, meski kau tetap merasa muda. 

Setelah tidak lagi menyandang status mahasiswa, kita sudah jarang bertemu tapi media social baik sekali, dia memberikan kabar yang sangat akurat. Tapi, apa kau bahagia? Saya melihat badanmu semakin kurus saja, makanlah yang banyak!

Apa kau ingat sewaktu kita masih menyandang mahasiswa baru? Kita baru pulang dari latihan menari persiapan inaugurasi, waktu itu kita pulang berjalan kaki malam-malam dan menemukan orang gila. Saya tahu kamu pobhia dengan orang gila, tapi kamu jangan mengulangi tindakan meninggalkan saya sendiri di gelapnya malam, untung saya bukan pacarmu, kalau iyah saya akan bilang putus!

Ah, kegiatan ini yang paling menyenangkan, kegiatan menunggu beasiswa keluar, haha. Kita akan terus saling menghubungi, menyuruh ke ATM untuk mengecek apakah sudah ada uang beasiswa yang masuk. Dasar mahasiswa!

Ifhan, makanlah yang banyak biar badanmu berisi, cepatlah temukan pendamping hidup dan kenalkan ke saya. Sampai disini dulu surat saya, takut nanti kamu jatuh cinta.


Yang selalu kau panggil Dhindint


Dhani Ramadhani

No comments:

Post a Comment