Kepada Sabtu yang tidak biasanya
dan flu yang berat,
Terima kasih karena kau begitu
sayang padaku. Aku tahu, kamu tengah bersekongkol dengan alam, menyuruh hujan
datang tiba-tiba lalu panas terik sesudahnya, kemudian mengirim angin malam
yang berhembus begitu kencang. Dan di sinilah aku, meringkuk di balik selimut. Ini
menjadi Sabtu pertama yang paling menyedihkan buatku diawal tahun. Tentunya kau
flu, sangat bergembira bukan?
Sabtu yang tidak biasanya dan flu
yang berat,
Kau membuatku tidak bisa menikmati
kebiasaanku menyeruput kopiku yang dipenuhi banyak es batu, melainkan dengan
asap yang mengepul-ngepul. Ini memang gagasan yang sangat baik agar lendir yang
membuat hidungku tersumbat jera. Tapi, ternyata tidak mempan.
Sabtu yang tidak biasanya dan flu
yang berat,
Kau membuatku benar-benar tidak
produktif. Kau biasanya kugunakan bersantai. Bersantai versiku yaitu bebas
membaca buku seharian dan minum kopi dingin tadi. Tapi apa? Membaca pun tidak
sanggup karena mataku terus berair. Kata temanku, itu tandanya aku disuruh
berisitirahat. Oh yah, sungguh itu adalah pernyataan yang tepat. Kau, Sabtu
yang tidak biasa dan flu yang berat, benar-benar berhasil membuatku istirahat.
Sabtu yang tidak biasa dan flu
yang berat,
Kau Sabtu, kumohon untuk minggu
selanjutnya jadilah Sabtu yang manis seperti biasanya untukku. Kau flu yang
berat, kumohon untuk tidak bertamu lama-lama. Es batu di kulkas tidak akan
berkurang kalau kau tidak pulang dan persediaan air panas di termos akan
berkurang, di rumah ini banyak yang membutuhkan air di termos daripada di
kulkas, hehe.
Sabtu yang tidak biasa dan flu
yang berat,
Walau aku benar-benar tidak suka
kehadiran kalian hari ini, tapi sungguh, aku sangat berterima kasih karena
menyuruhku untuk beristirahat. Selepas kalian bertamu, aku akan lebih menjaga
kesehatan dan cukup beristirahat. Tapi sekali lagi kumohon, jangan
sering-sering bertamu yah!
Salam,
Dhani Ramadhani
No comments:
Post a Comment