Friday, 31 January 2014

Ole Luk Oie




Ole Luk Oie
Si Dewa Mimpi
Copyright©HC Andersen
Diterjemahkan dari HC Andersen stories & Tale
Penerjemah:  Teguh Wahyu Utomo
Editor: Agus Hidayat
Desain sampul & Penata Teks: Meta Fauziah
Ilustrasi: Wilhelm Pederson & Lorenz Frolich
Cetakan I Juni 2010
Penerbit Portico Publishing
194 hlm

Buku ini berisi enam belas kumpulan dongeng Andersen salah satunya adalah cerita tentang Ole Luk Oie sang Dewa Mimpi yang menjadi judul dari buku ini sendiri. Dongeng-dongeng selalu menghadirkan kerinduan tersendiri bagi orang-orang yang beranjak dewasa (seperti saya) dongeng-dongeng selalu menghadirkan sisi nyata kehidupan dalam berbentuk fiksi, juga selalu menampilkan nilai-nilai moral yang tentu masih diperlukan bukan hanya anak kecil melainkan orang dewasa.

Sayangnya buku ini banyak sekali typonya dan membuat saya sedikit bosan, apa penerjemahnya kurang pandai memperindah kata-katanya? Entahlah. Mungkin juga karena kertas yang digunakan adalah berwarna putih, saya pribadi tidak terlalu menikmati buku dengan kertas berwarna putih, hehe. Diantara beberapa cerita saya malah acuh tak acuh membacanya, juga ilustrasinya tidak bagus, terlalu gelap.


Saya akan sedikit membeberkan beberapa dongeng, diantaranya

  • Burung-burung Bangau

Apa kalian tahu, Peter adalah nama yang digunakan untuk memanggil burung bangau? Apa kalian tahu kenapa burung bangau dinamai Peter? Inilah dongengnya. Ketika Peter,satu-satunya anak yang tidak mengolok-olok bangau saat mereka masih kecil dan belum bisa terbang. Sehingga burung bangau yang akhirnya tumbuh dengan gagah mengapresiasikan sikap baik Peter dengan menghadiahkannya adik kecil yang lucu. Dan, bangau pun akhirnya dinamai Peter.
  • Babi Logam
Alkisah di kota Florance ada jalan kecil yang disebut Porta Rosa, tempat patung Babi Logam berada. Babi logam ini mampu hidup jika ada seseorang anak yang suci dan tidak bersalah maniki punggungnya. Suatu malam ada anak yang seperti itu mendatanginya, dia pun membawa anak itu berkeliling menikmati keindahan lukisan-lukisan. Banyak derita yang dialami anak itu, sehingga akhirnya dia menjadi sosok yang terkenal. Dia menjadi pelukis dan lukisannya yang palik mutakhir adalah mengenai Babi Logam yang dulu membawanya menikmati sesuatu yang belum pernah dia rasakan.
  • Burung Bulbul
Burung Bulbul yang terkenal dengan suaranya yang indah mampu menghipnotis seluruh warga kerajaan di Cina. Sampai sang kaisarpun menyukainya. Burung Bulbul yang bersuara indah itu juga mampu menyembuhkan kaisar dari jemputan malaikat maut berkat nyanyiannya.
  • Putri dan Biji Kacang
Ah saya paling suka cerita yang sangat pendek ini, hehe. Seorang pangeran mengetes seorang putrid yang akan dinikahinya apakah dia adalah putrid sejati dengan menaruh biji kacang diantara tumpukan 20 kasur. Putri merasa tidak bisa tidur nyenyak karena merasa ada yang mengganjal di kasurnya. Beginilah cara orang untuk mengetes kesejatian putrid, karena hanya putri sejatilah yang sangat sensitive mengenai hal-hal sepele seperti itu.

Diantara kekurangan-kekurangan buku ini, saya tetap menyukai dongeng-dongengnya.

1 comment:

  1. review kedua yg saya baca dan mengeluh tentang typo. Sayang yah kalau sebuah cerita dirusak sama typo yg terlalu banyak. Sepertinya nggak ada proofreader.

    ReplyDelete