Kala fajar menyingsing, saya menghirup udara segar dan berjalan-jalan
santai untuk menikmatinya.
Duh, terakhir saya benar-benar
menikmati fajar yang sebenar-benarnya saat akhir bulan Desember. Itu ketika
saya ikut acara perkemahan yang memang rasanya rugi kalau tidak bagun cepat dan
menikmati alam terbuka.
Jadi selama ini kamu bangun siang
Dhan?
Tidak, tidak, tapi ketika bangun
dan usai melaksanakan kewajiban saya untuk mengobrol sedikit dengan yang
memberikan saya napas, saya pasti tidur lagi. Coba saya lagi ada di Pulau Abarat
yang punya jam ke duapuluh lima, satu jamnya pasti saya gunakan tidur saja,
haha.
Saya tetap bangun saat fajar kok.
Saya bangun disaat fajar bernama sipil. Fajar sipil adalah waktu di mana
terdapat cukup cahaya Matahari untuk membedakan objek-objek dan cukup cahaya
Matahari agar manusia dapat melakukan aktivitas luar rumah, secara formal
didefinisikan sebagai waktu di mana Matahari berada pada 6 derajat di bawah
horizon di pagi hari. Ah, mungkin karena saya terlalu banyak bergabung dengan
pegawai negeri sipil (?)
Oh, tapi kalau hari Sabtu seperti
ini, saya akan bangun saat matahari terbit.
Sungguh postingan hari ini random sekali. Ipeh adalah salah satu
teman saya yang selalu membuat semacam surprise
buat pagi saya. Terutama untuk tema-tema #LatihanNulis beberapa hari belakangan
ini.
No comments:
Post a Comment