Mbooook!
Duh, saya rindu sekali sama kamu,
mbok! Kamu apa kabarnya di pulau yang jauh disana? Katanya kamu tambah hitam
yah? Tambah mirip mbok-mbok dong, haha.
Saya selalu memaksamu untuk
mencari uang yang banyak biar kembali ke sini lagi kan? Sudah banyak uangnya? Lalu
kapan ke sini? Cepatlah ke sini lagi untuk buatkan saya mi goreng ala kamu
seperti yang kamu buatkan saat kita menjadi asisten laboraturium dulu.
Kalau saya sudah bertanya seperti
itu, kamu pasti selalu menjawab, “nanti kalau uang saya banyak, bukan
sering-sering lagi main ke Makassar, tapi saya akan beli mallnya Makassar.”
Duh, mbok saya rindu kamu. Rindu
di masakkan, rindu dicereweti, pokoknya rindu.
Eh, eh, kamu sudah move on kan dari yang tidak perlu saya
sebut namanya itu? Kemungkinan seseorang move
on lebih cepat itu ketika dia pulang ke kampung halamannya. Saya harap kamu
juga seperti itu.
Untuk mengobati rindu saya, boleh
kok kamu kirimi mi goreng buatanmu. Kan, bisa pakai kiriman paket yang bisa
sampai sehari itu. Ya ya ya ya!
Dari yang menyukai mi goreng
buatanmu dan yang selalu kau panggil Budhan
Dhani Ramadhani
No comments:
Post a Comment